Blogger Asahan ( artikel seputar asahan )
SeputarAsahan:08/09/2009: Lebaran sebentar lagi, anda butuh sepatu baru? Belilah produk dalam negeri asli buatan bangsa sendiri. Slogan ini mengingatkan kita akan sebuah momentum buka-bukaan sepatu oleh salah seorang calon presiden RI dalam kesempatan kampanye dialogis di sebuah stasiun televisi swasta. Sepatu buatan Cibaduyut Bandung Ia jadikan sebagai simbol kebangkitan produk bangsa sendiri dan nasionalisme konsumen Indonesia. Tetapi, kita orang Sumatera Utara tidak perlu jauh-jauh ke Bandung, di Asahan juga ada produk sepatu kulit lokal yang tidak kalah mutunya dengan produk dari Cibaduyut, bahkan beberapa pengrajin mampu membuatnya dengan kualitas manca negara. Sepatu kulit ini dahulu konon merupakan produk pabrikan buatan USA, dan setelah puluhan tahun pabrik ditutup, para pengrajin ex karyawan pabrik sepatu kulit ini secara turun temurun terus mengembangkannya sehingga kini telah menjadi bagian dari karya industri khas dari Asahan.
Adalah daerah Bunut, salah satu daerah pinggiran Kota di Kecamatan Kisaran Barat, Kabupaten Asahan, selama ini menjadi sentra industri Sepatu Kulit berlabel "Bunut". Tentu saja ini menjadi salah satu kebanggaan kita sebagai warga Asahan, dan [harusnya] juga menjadi kebanggaan bansa Indonesia. Namun ironisnya Pemerintah Kabupaten Asahan tidak menempatkan "Sepatu Kulit dari Bunut" menjadi bagian penting untuk pengembangan potensi lokal di Asahan. Pemerintah Kabupaten Asahan tidak menjadikan industri rumahan Sepatu Kulit dari Bunut ini sebagai salah satu ikon potensi daerah dalam website Pemkab Asahan. Padahal, Malaysia misalnya, "dibela-belain" menjadikan Tari Pendet Bali dan Batik sebagai bagian dari potensi pariwisatanya, tetapi kita yang memiliki potensi lokal industri rumahan sepatu kulit dari Bunut dibiarkan hidup meranggas tanpa bantuan fasilitas yang memadai dari Pemerintah. Jangan sampai kelak Sepatu Kulit dari Bunut juga di klaim sebagai produk karya negara tetangga, dan persoalannya adalah apakah Pemerintah Kabupaten Asahan peduli dengan ancaman ini?
Ini menjadi keprihatinan Seputar Asahan, dan tentusaja [harusnya] merupakan keprihatinan kita bersama. Jika kita amati di sepanjang Jalan Sudirman, Bunut beberapa pengrajin lama yang memiliki "toko" sederhana berdinding papan [kayu], tampak seperti telah mati suri. Bahkan salah satu pengrajin yang memiliki toko keshohor di jamannya seperti misalnya "Egalite" dan "Bunut Shoes" harus menutup tokonya setengah hari karena sepinya pembeli. Pemerintah Kabupaten Asahan tampaknya tidak hanya kurang peduli, bahkan tidak cukup kreatif untuk mempromosikan potensi ini menjadi bagian dari kampanye cinta industri lokal dan pariwisata Asahan/ Tim Seputar Asahan. [bersambung]
You Might Also Like :
9 komentar:
APA YANG BISA KITA BERIKAN PADAMU .......
kadang teringat dan kangen sekali akan kampung halaman yang membawa kenangan dari masa kecil saya. di sini saya ingin berbagi ide bagi para blogger asahan untuk bagaimana kita membangkitkan kota (daerah) kita supaya tidak ketinggalan dengan daerah lain dalam berkompetisi meningkatkan sumberdaya kota (daerah) kita.
ada hal yang harus kita diskusikan kepada pemangku kepentingan maupun para pelaku ekonomi di tempat kita,yang antara lain:
1. bagaimana sebaiknya para pejabat daerah bisa menetukan arah program - programnya baik jangka pendek maupun jangka panjang dalam meningkatkan daya beli masyarakat yang dipimpinnya.
2. bagaimana para pejabat daerah dapat membuat program pembukaan lapangan kerja bagi para putera daerah yang mempunyai kualitas lulusan sekolah yang masih sekarang terabaikan.
3.bagaimana para pejabat di daerah dapat menjadi motivator bagi masyarakat yang dipimpinnya dalam hal membangun kota(daerah) kita.
4.bagaimana para pejabat di daerah bisa menampung dan mencarikan jalan keluar untuk permasalahan yang dihadapi oleh sebagian besar masyarakat yang di pimpinnya.
5. bagaimana menarik para putera daerah pulang yang berkarya di daerah lain untuk segera pulang dalam rangka membangun daerah kita.
6. ini yang masih menjadi pertanyaan setiap saat "adakah niat baik oleh pejabat bagaiman kita tidak meninggalkan para stake holder,pelaku pasar dalam rangka menciptakan prestasi menjadi daerah mandiri"yang tidak bergantung pada pemerintah yang lebih atas.
mungkin ini dulu yang dapat saya tulis dan kedepannya kita harus saling aktif memberikan tulisan membangun maupun kritikannya,guna membuat dan menjadikan daerah kita untuk menjadi lebih baik lagi.....akhirnya penulis mengucapkan wassallammualikum Wr.Wb
irwan kurniawan S.P
kota sekarang :Jogjakarta
no.Telpn: 0274-6514008,7859032
Wah..Sepatu "Bunut" patut dijadikan recomded untuk produk lokal, ga kalah sama kwalitas luar negeri, Thx Infonya
Thx, Infonya sangat bermanfaat
padahal model sepatunya bagus ya , mungkin kurang minat aja kali orang karna kan yg sekarang di cari adalah label ternama
sedih...
Sepatu kulit dari Bunut,hasil karya anak negri..
Prihatin sekali,semoga pemerintah setempat segera memberikan respon akan kejadian "Sepatu Bunut" ini
mantab gan.... lanjutkan.,...
modelnya ga kalah keren dengan merk luar, harus dikembangkan lagi produk sepatu bunut ini.
Posting Komentar
Berikan komentar dengan berbahasa indonesia yang benar
Untuk cara berkomentar lebih mudah :
klik dropdown Komentar sebagai : pilih name/url
trimakasih atas komentar anda